Blog Pina
Daftar Posting
Pos: Desa Beau, lagu dari ruang pertama pameran “Antara kepala dan tanah: seni tekstil tradisional Afrika”
Lihat lirik lagu dari pameran "Entre a cabeza ea terra" dan temui penerjemahnya; Elodie Tchouakui.
Pos: Karya sebagai buku: refleksi atas buku seorang seniman
Berangkat dari istilah “karya”, sekilas kita dapat memahami buku seniman sebagai buku catatan, gambar, dan sketsa karya seniman tertentu. OLEH: CLARISSA XIMENES.
Pos: Restorasi: lukisan karya Virgílio Maurício, “L'Heure du Gouter” (Jam kesenangan), dibersihkan di hadapan publik. Pelajari lebih lanjut tentang prosesnya
Pusat konservasi dan restorasi Pinacoteca melakukan pembersihan air hasil pekerjaan tahun 1914 di hadapan pengunjung.
Pos: Wawancara dengan artis Cecilia Vicuña dan kurator Miguel López
Seniman Chili yang mengadakan pameran di Pina berbicara tentang bagaimana dia dan kurator Miguel menciptakan pameran tersebut, selain mengomentari isu-isu politik, lingkungan hidup, dan banyak lagi.
Pos: Peran Penasihat Inklusi dan Keberagaman di Pinacoteca: wawancara dengan Camões Dias
Perbincangan dengan Penasihat Inklusi dan Keberagaman di Pinacoteca de São Paulo.
Pos: Keberagaman, kesetaraan, aksesibilitas dan inklusi: mendiversifikasi pengunjung museum
Bahkan saat ini, museum dianggap oleh banyak orang sebagai institusi elitis. Mari kita bicara tentang perjalanan menuju keberagaman penonton? OLEH: MILENE CHIOVATTO DAN GABRIELA AIDAR.
Pos: Caetano Veloso dan musik yang didedikasikan untuk karya Lygia Clark
Kisah musik Caetano Veloso yang diputar di ruang terakhir pameran Lygia Clark, di Pina. OLEH: POLLYANA QUINTELLA.
Pos: A Voz da Arte – Proyek Kecerdasan Buatan yang dilaksanakan dalam kemitraan dengan IBM
Rasanya seperti abad terakhir, pada tahun 2017, kami menjadi museum seni pertama di dunia yang menggunakan Watson, program kecerdasan buatan pionir IBM. OLEH: PAULO VICELLI DAN ADRIANA KUNSCH.
Pos: Siapa Marta Minujín, salah satu seniman Amerika Latin terpenting di generasinya
Warna, pertunjukan, instalasi dan berbagai sumber multimedia menjadikan pameran “Marta Minujín: Ao vivo” sebuah ledakan ekspresi dan interaksi.